Senin, 12 September 2022

Mengenal Lebih Dalam Mengenai Prasasti "Batu Tulis" Desa Cipaku, Purbalingga

 


Sumber : https://pelancongngapak.

Telah kita ketahui bersama bahwa berbagai penemuan prasasti tersebar diberbagai daerah di wilayah Indonesia. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah salah satunya. Peninggalan sejarah diwilayah tersebut berupa prasati batu bertulis. Prasasti itu ada di Dukuh Pangebonan, Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Purbalingga. Watu Tulis, begitu penduduk setempat menyebut, kemudian dikenal dengan Prasasti Cipaku yang merupakan salah satu artefak sejarah penting di Purbalingga. Situs prasasti batu tulis cipaku ini masih menyimpan misteri. 

Dalam prasasti tersebut terdapat tulisan dalam bentuk Aksara Pallawa dan telah ditafsirkan oleh Drs. Kusen seorang Arkeolog dari Universitas Gajah Mada, yang berbunyi "Indra Wardhana Wikrama Deva". Sayangnya rangkaian itu sudah terkikis dan sulit dibaca.



Prasasti ini mulai diteliti sejak tahun 1983 dan telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Penelitian terhadap situs ini masih minim dilakukan sehingga belum jelas siapakah dan dari kerajaan mana Indra Wardhana Wikrama Deva tersebut. 

Dari informasi masyarakat setempat, prasasti ini diduga berasal dari abad ke 5 masehi. Para sejarawan menduga nama yang tergores di situs tersebut adalah nama raja atau bangsawan pada masa lalu sekitar abad ke 3-5 Masehi. Namun, raja siapa dan dari kerajaan mana masih belumlah dipastikan sampai saat ini. Ada yang berpendapat bahwa dia seorang bangsawan, berasal dari Kerajaan Tarumanegara yang berada di Jawa Barat. Pendapat tersebut diperkuat karena ditemukannya batu bertulis di Sungai Ciaruteun yang kemudian dikenal sebagai Prasasti Ciaruteun. Disisi lain baik Prasasti Cipaku maupun Prasasti Ciaruteun ditulis dalam bentuk seloka dengan beraksarakan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Selain itu juga kedua prasasti tersebut ditaksirkan dibuat pada masa yang masa. 



Dibalik cerita tersebut ada beberapa informasi unik mengenai Batu Tulis ini, selain bersejarah batu ini konon mengandung daya magnet yang kuat sehingga jarum kompas petunjuk arah jika didekatkan ke batu tulis maka akan bisa berbalik arah 180 derajat. Batu besar tersebut dipercayai berasal dari pecahan meteor yang jatuh dari langit. Batu Tulis juga masih dikeramatkan warga setempat dan dikunjungi berbagai peziarah dari dalam dan luar kota. Banyak sisa dupa dan sesaji yang ditinggalkan di sekitar Prasasti Cipaku.

Mengenal Lebih Dalam Mengenai Prasasti "Batu Tulis" Desa Cipaku, Purbalingga

  Sumber : https://pelancongngapak. Telah kita ketahui bersama bahwa berbagai penemuan prasasti tersebar diberbagai daerah di wilayah Indone...